Selasa, 27 Agustus 2013
Senin, 26 Agustus 2013
Inovasi Masa Depan
Teknologi Pengolahan
Air Bersih
Air
merupakan sumber daya alam yang sangat vital bagi kelangsungan hidup umat
manusia. Manusia biasanya menggunakan air untuk keperluan minum, mandi,
mencuci, dan mengairi lahan pertanian. Namun,
akhir-akhir ini, di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jakarta Timur dan
Jakarta Utara,Papua, air menjadi barang langka. Krisis air di beberapa wilayah
ini umumnya disebabkan oleh infrastruktur air minum yang sangat terbatas. Pakar Lingkungan Universitas
Indonesia, Dr. Ir. Setyo S. Moersidik, DEA mengatakan bahwa kecepatan pengadaan
infrastruktur air minum lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan pertumbuhan
penduduk di Indonesia (Seminar Hari Air Nasional, 2010).
Seperti yang kita ketahui
Indonesia merupakan negara topis yang curah
hujannya lumayan besar yaitu
mencapai 2000-4000 mm.
Sayangnya, ketika
curah hujan di Indonesia
cukup tinggi, masyarakat jarang sekali
memanfaatkannya. Air hujan
yang berlimpah ini lebih banyak terbuang sia
sia dibandingkan
dimanfaatkan. Sebaliknya, ketika curah hujan di
Indonesia sangat rendah,
masyarakat justru kekurangan air.
Sebenarnya , sudah ada
masyarakat Indonesia yang memanfaatkan air hujan dengan cara menampung air
hujan terlebih dahulu di dalam suatu bak penampungan. Namun, air hujan yang
ditampung, penggunaannya kurang maksimal. Biasanya hanya digunakan untuk
mencuci saja. padahal cadangan air tanah di Indonesia semakin menipis dan harga
air PAM juga tergolong mahal (Dinas Pengembangan Air Minum Kementrian Pekerjaan
Umum, 2010). Selain itu, untuk mengonsumsi air PAM sebagai air minum pun perlu
proses pemasakan terlebih dahulu agar kuman dan bakteri yang terkandung dalam
air PAM mati. Proses pengolahan air minum seperti ini menjadi tidak praktis dan
boros energi.
Dari pemikiran di
atas, tentu kita terpikir mengapa kita tidak memulai untuk mengembangkan suatu
teknologi yang dapat mengolah air hujan menjadi air minum yang memenuhi syarat
kualitas air minum?
Bisa dengan cara
sederhana seperti filtrasi yang sudah biasa dilakukan. Selaij itu juga bisa
dengan cara fotokatalisis yaitu, mendisinfeksi bakteri memanfaatkan sinar
matahari. Selain itu, karena menggunakan energi
radiasi sinar matahari, fotokatalisis termasuk teknologi hemat energi. Dengan
demikian, fotokatalisis merupakan teknologi yang cukup solutif untuk
mendisinfeksi bakteri.
Kesimpulannya,
jika kita mengombinasikan teknologi filtrasi yang telah ada dengan teknologi
fotokatalisis, air hujan yang selama ini jarang kita manfaatkan dapat kita olah
menjadi air siap minum.
Langganan:
Postingan (Atom)